PEKANBARU, Haluanberantas.com – Mubes DPP PKNR (Musyawarah Besar Dewan Pimpinan Pusat – Perkumpulan Keluarga Nias Riau), yang terbentuk kepanitiaan Mubes DPP PKNR pada akhir bulan Maret 2024 lalu yang bertempat kantor sekretariat di kantor PT. Talabu. Sesuai kesepakatan dan keputusan rapat, sebagai Ketua Panitia; A. Dion Gea, sebagai Sekretaris Ondröita Taföna,ö dan sebagai bendahara Rony Bate’E, namun karena tak bisa terelakkan kesibukan Ketua panitia terpilih hingga mengadakan lagi pertemuan atau rapat dengan di tunjuk A. Nazara sebagai Ketua Panitia sampai terlaksananya Mubes. Mubes Ke-V DPP PKNR Tahun 2024, yang di laksanakan di Hotel New Hollywood. Jalan Kuantan Raya Kota Pekanbaru-Prov Riau. Sabtu, 1 Juni 2024.
Dalam pantauan media, dengan beberapa rangkaian sesi acara dalam pelaksanaan Mubes Ke-V DPP PKNR, acara yang di pandu oleh Feria Zai. Diantaranya; penerimaan tamu undangan, registrasi peserta mubes baik yang punya hak suara, hak bicara, peninjau dan tamu undangan lainnya. Sebelum acara dimulai diawali dengan Do,a yang dipandu oleh Pdt. Masieli Zendratö STh (Resort 57 BNKP Pekanbaru), lalu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Marst lagu Tanö Niha.
Dilanjutkan dengan kata-kata sambutan. Yakni; S. Waruwu SH (Tokoh Ono niha), mewakili organisasi, Katua panitia (A.Nazara SE), Ketum DPP PKNR masa Periode 2019-2023, dan sambutan yang mewakili pemeritahan, Soniwati Wa,u (Anggota DPRD Prov Riau).
Dengan berbagai sesi dan tahapan Tatip Mubes, sesuai AD/ART dan mesyawarah bersama. Pimpinan sidang sementara, di pimpin oleh Yeremias Duha, Anötöna Nazara (Sekretaris) dan Aliyus Gulö (Anggota). Beberapa rangkaian pada sesi sidang sementara, dan melalui musyawarah dan mufakat terpilih lah Pimpinan Sidang tetap atau devenitif. Sebagai berikut ;
1. S. Waruwu
2. Meitinus Zebua
3. Hendrik Zega
4. Ihktiarman Zandroto
Setelah melakukan dan melaksanakan beberapa tahapan pada sidang divenip. Ditetapkan lah calon Ketua Umum DPP PKNR, diantarannya;
1. Mawardin Telaumbanua
2. Aliyus Gulö
3. Saudara Hondrö
4. Anötöna Nazara
Pemilihan Ketum PKNR, sesuai keputusan dan musyawarah bersama maka di sepakati untuk opsi pemilihan surat suara terbanyak dengan jumlah total surat suara 84 suara terdiri dari DPP, Unsur DPD dan DPC yang masih aktif.
Setelah dilakukan pemungutan dan penghitungan suara. Maka secara sah Alyus Gulö terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP PKNR Periode 2024 – 2029.
Dari 84 total jumlah surat pimilih, suara terbanyak di Peroleh oleh Aliyus Gulö dengan jumlah perolehan suara 48 suara, urutan kedua Saudara Hondrö dengan perolehan 21 suara, urutan ke tiga Anötöna Nazara dengan perolehan 9 suara dan urutan ke empat Mawardin Telaumbanua 6 suara.
Dan dengan telah terpilihnya Ketum DPP PKNR yang baru. Selanjutnya Pimpinan Sidang divinitip menyerahkan berkas-berkas Doc DPP PKNR, yakni; Doc surat, bendera Pataka, Buku Rekening dan lain-lain, sebelumya berkas-berkas tersebut telah di serah oleh DPP PKNR Dimisioner kepada Pimpinan Sidang Divinitip.
Pada waktu yang sama, ketika awak media menanyakan kepada Aliyus Gulö (Ketum Terpilih). Terkait siapa-siapa saja nama-nama struktur ke kepengurusan atau kabinatnya terutama Sekum dan Bendum PKNR periode 2024 – 2029, mengatakan, untuk Sekum, Bendum dan susunan kepengurus lainnya akan dibentuk tim.
“Hal ini kita lakukan dan berupaya agar Organisasi Orang kita Nias (Ono Niha), baik STM, Marga yang sudah terbentuk maupun yang belum terbentuk di Riau khususnya kota pekanbaru bisa terlibat dalam ke pengurusan, dan para orang tua kami dari Nias yang ada di Riau terlebih kepada pendiri organisasi ini, sangat meminta dan berharap untuk tetap mendukung PKNR ini, karena PKNR ini adalah organisasi kesukuan, “kata Ali Golo.
Ditempat terpisah dan pada hari yang sama. Sozifao Hia salah satu tokoh Ono Niha di Riau, mengatakan, keberadaan warga Nias di Riau sudah terjadi sejak era 1970-an. Umumnya mereka bekerja di sektor perkebunan. Oleh karena itu sebagai warga yang sudah menyatu dengan warga Melayu, diharapkan dapat mengarahkan mereka untuk membangun Riau ke depan.
Menurutnya, satu-satunya harapan warga Nias adalah pemimpin PKNR ke depan harus mampu menunjukkan diri sebagai identitas Ono niha. Baik dari sisi budaya, sosial, politik dan kehidupan yang lain. Sozifao Hia, juga yang masih akti anggota DPRD Pelalawan itu enggan menilai kepemimpinan PKNR lama, Peniel Zalukhu. Karena bagaimanapun kepemimpinan yang sudah berlalu ada plus minusnya.
“Yang kita harapkan, kita dukung semua sebagaimana disampaikan tokoh Nias Riau yang lain. Siapapun ketua umumnya, jangan kita anggap masa dia kenapa bukan aku. Sehingga kepemimpinan PKNR ke depan menjadi kuat dan bisa berbuat untuk masyarakat Ono niha di Riau,” ujarnya.
Sozifao pun berharap, pemimpin PKNR ke depan diharapkan mampu merumuskan dan menciptakan agar Ono niha memiliki keterwakilan di pemerintahan pada setiap kabupaten di Riau. Pasalnya populasi warga Nias cukup banyak, tukasnya.
Hal senada juga disampaikan salah satu tokoh Nias Riau, Soniwati Wa,u SH. Menurutnya pergantian nama IKNR menjadi PKNR, sudah sesuai dengan regulasi saat ini. Untuk kemajuan Ono niha Riau ke depan, ketua PKNR terpilih diharapkan mampu menunjukkan keberadaan warga Nias di Riau.
“Banyak suku lho di Riau ini termasuk Nias salah satunya. Tapi nampaknya belum kelihatan,”. Bahkan ia membeberkan, keterwakilan Ono niha di pemerintahan saat ini belum terlihat. Kalau di perusahaan mungkin ada tapi belum ada yang menduduki posisi strategis. Juga menceritakan bahwa sebagai anggota DPRD Riau, baru-baru ini dirinya bertemu dengan Gubernur Riau (Gubri). Dalam pertemuan itu, Gubri sempat bertanya kepada Soniwati siapa warga Ono niha yang bisa diangkat menjadi pejabat eselon di pemerintahan. Ada enggak Ono niha yang bisa kita angkat minimal eselon IV,” ujar Soniwati menirukan ucapan Gubri yang hanya terdiam karena ketiadaan warga Nias di pemerintahan. Ujar Soniwati yang sudah mau 3 periode anggota DPRD Prov Riau.