Belum Seumur Jagung, Proyek Simenisasi di Marpoyan Damai Retak, Citra Kampanye Agung Nugroho Dipertanyakan

PEKANBARU, Haluanberantas.com – Proyek simenisasi yang diduga berasal dari Pokok Pikiran (Pokir) Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau, Agung Nugroho, menuai kekecewaan masyarakat. Proyek yang berada di Jalan Kuansing, Perhentian, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, tersebut baru beberapa bulan selesai, namun sudah banyak mengalami keretakan. Kondisi ini memunculkan dugaan bahwa pengerjaan proyek dilakukan asal-asalan dan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang seharusnya diterapkan.

Investigasi yang dilakukan media ini pekan lalu di beberapa lokasi proyek simenisasi terlihat bagian jalan yang baru saja diselesaikan sudah retak di sana-sini. Hal ini menimbulkan kekecewaan dari masyarakat yang merasa bahwa proyek ini seharusnya menghasilkan infrastruktur yang berkualitas.

Dalam tinjauan langsung di lapangan, terlihat jelas bahwa kualitas pengerjaan proyek simenisasi sangat meragukan. Di berbagai titik, retakan pada jalan terlihat jelas, memicu kekhawatiran akan ketahanan jalan tersebut dalam jangka panjang.

“Jalan ini baru saja selesai, tapi sudah banyak yang retak. Kalau begini, kualitasnya pasti rendah. Padahal ini proyek yang dibiayai dari uang negara. Ini sangat mengecewakan,” ujar seorang warga yang tinggal di sekitar Jalan Kuansing

Keretakan yang tampak pada jalan simenisasi tersebut dianggap sebagai bukti bahwa pengerjaan dilakukan asal jadi, tanpa memperhatikan kualitas dan ketahanan jalan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Di tengah-tengah jalan simenisasi yang retak, masyarakat juga dibuat heran dengan keberadaan baliho kampanye Agung Nugroho yang terpampang di sepanjang jalan tersebut. Dalam baliho tersebut, terlihat jelas pesan yang berbunyi: “Mohon maaf abang dan kakak, jalan ditutup sementara ya!! Ada simenisasi jalan bentuk kerja nyata Agung Nugroho”.

Selain pesan tersebut, baliho itu juga memuat ajakan kampanye kepada masyarakat untuk mendukung Agung Nugroho dalam Pemilihan Wali Kota Pekanbaru yang akan datang, dengan tulisan: “Mari kita dukung menjadi Wali Kota Pekanbaru.”

Baliho yang dipasang di lokasi proyek simenisasi yang retak ini membuat banyak warga mempertanyakan niat di balik proyek tersebut. Apakah proyek ini hanya digunakan sebagai alat pencitraan politik, ataukah memang bertujuan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Kalau kerja nyata yang dibangga-banggakan itu hasilnya begini, retak-retak, bagaimana kami bisa percaya dia mampu memperbaiki kota ini?” ungkap seorang warga yang merasa jengkel dengan kondisi proyek tersebut.

“Kalau jalan baru ini saja sudah rusak, apa yang bisa kita harapkan dari dia kalau dia jadi wali kota?,” sambungnya.

Warga lainnya juga menyebut bahwa pencitraan politik Agung melalui proyek ini justru menjadi bumerang, karena masyarakat lebih fokus pada kerusakan proyek daripada pada pesan kampanye yang disampaikan.

Sebagai proyek yang dibiayai dari APBD, masyarakat berhak mempertanyakan penggunaan anggaran dalam proyek simenisasi ini. Dengan kerusakan yang terjadi dalam waktu singkat, banyak pihak menduga bahwa proyek ini tidak dilakukan sesuai standar yang seharusnya, dan ada potensi pemborosan anggaran negara.

“Saya tidak tahu berapa banyak uang yang digunakan untuk proyek ini, tapi yang jelas itu uang rakyat, dan hasilnya sangat mengecewakan,” ujar warga lainnya.

Ketika media ini konfirmasi kepada Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho melalui Pesan WhatsApp nya, Kamis (19/9/24) siang, terkait peroyek dan keretakan pada Proyek Semenisasi ini. Namun hingga berita ini dimuat belum ada jawaban.

Penulis : KEND.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *