SIAK | HaluanBerantas.com – Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Barisan Suara Rakyat Bersatu (DPP LSM BERANTAS) melontarkan kritik pedas terhadap proyek pembangunan Taman Kecamatan Sabak Auh yang menelan anggaran lebih dari Rp3,3 miliar. Proyek itu dinilai tak masuk akal dikerjakan saat keuangan Kabupaten Siak masih morat-marit akibat tunda bayar sejak 2024 hingga kini.
Ketua Umum DPP LSM BERANTAS, KEND ZAI, menyampaikan langsung kritik tersebut ketika berkunjung ke Siak, Sabtu (22/11/25). Ia menilai langkah Dinas PU Tarukim yang menggulirkan proyek pada Juli 2025 itu tidak mencerminkan kepekaan terhadap kondisi fiskal daerah.
“Kalau alasannya untuk mendongkrak PAD, sah-sah saja. Kita dukung pembangunan. Tapi lihat kondisi Siak saat ini. Tunda bayar 2024 masih banyak yang belum dibereskan. Itu dulu yang wajib diprioritaskan,” tegas KEND.
Menurutnya, pembangunan taman di samping Kantor Camat Sabak Auh itu tidak mendesak, tidak memberi dampak signifikan bagi masyarakat, dan justru menambah beban daerah di tengah krisis anggaran.
“Di tengah defisit seperti ini, PU Siak harusnya memikirkan mana yang benar-benar dibutuhkan warga. Kasihan perusahaan yang kerjaannya belum dibayar tunda bayar,” ujarnya.
KEND menyarankan agar proyek seperti itu dijadwalkan ulang, bukan dipaksakan di saat keuangan daerah sedang seret. Ia menilai, perencanaan yang logis adalah menunda pembangunan hingga kondisi fiskal membaik.
“Lebih baik proyek taman itu dimulai tahun 2026. Sekarang fokus dulu selesaikan tunda bayar. Tapi bagaimana lagi, proyeknya sudah terlanjur dibangun dan hampir selesai,” ucapnya.
Meski demikian, ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi Pemerintah Kabupaten Siak dan PU Tarukim agar lebih selektif dalam menetapkan proyek pembangunan.
“Ke depan, pembangunan harus benar-benar bermanfaat dan dirasakan masyarakat, bukan proyek yang dipaksakan di tengah defisit,” tegasnya menutup penyataan.







