Siak, Haluanberantas.com – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Siak, H. Musa, menegaskan bahwa seluruh pedagang pasar mendapatkan layanan yang sama tanpa pengecualian.
“Siapa saja yang berjualan di pasar tentu dipungut retribusinya oleh petugas, karena semua pedagang memperoleh layanan yang sama, seperti kebersihan dan penggunaan fasilitas pasar,” ujar Musa, Senin (27/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa Disperindag terus berupaya meningkatkan penerimaan retribusi sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebelumnya, setoran retribusi pasar berada di angka sekitar Rp12 juta per bulan, kemudian meningkat menjadi Rp14 juta hingga Rp16 juta per bulan.
“Memang ada kelebihan setoran. Itulah yang digunakan untuk operasional,” ungkap Musa, mengakui bahwa surplus tersebut dipakai untuk mendukung berbagai kegiatan pengelolaan pasar.
Musa juga menyoroti menjamurnya lapak pedagang di area yang tidak semestinya, seperti lokasi parkir, pinggir jalan akses, hingga area taman. Padahal, menurutnya, peruntukan pedagang sudah jelas ditempatkan di dalam bangunan pasar.
“Pernah ada saran dari anggota dewan, Pak Sujarwo, apakah lapak-lapak itu bisa dipermanenkan? Tentu tidak bisa, karena peruntukannya tidak sesuai,” tegasnya.
Untuk mengatasi keterbatasan ruang, Disperindag tengah mewacanakan pembangunan los baru di sisa lahan bagian belakang pasar. Langkah ini bertujuan mengakomodasi pedagang yang belum mendapatkan tempat di los yang tersedia. Saat ini, Pasar Raya Belantik memiliki 200 kios, namun hanya 40 unit yang terisi.
Sementara itu, dari pantauan media di lapangan, aktivitas jual beli di Pasar Raya Belantik berjalan lancar seperti biasa. Hal serupa juga terlihat di sejumlah pasar kecamatan yang dibangun oleh Dinas Pasar, di mana kegiatan perdagangan berlangsung baik. Meski demikian, tampak adanya kebutuhan pembangunan tambahan untuk meningkatkan kenyamanan pedagang maupun pembeli.**
