Siak, Haluanberantas.com – Bupati Siak, Afni mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi Istana Siak yang mengalami kerusakan di berbagai bagian akibat usia. Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur ini merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Siak yang menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui penjualan tiket masuk.
Kondisi memprihatinkan ini terlihat saat Bupati Afni berkeliling dan menyaksikan langsung kerusakan-kerusakan yang ada di sudut-sudut bangunan bersama Petugas Istana, Effendi.
Istana Siak sendiri merupakan bangunan bersejarah yang dibangun pada tahun 1889 dengan perpaduan arsitektur Melayu, Arab, dan Eropa. Bangunan dua lantai ini memiliki 15 ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda, seperti tempat sidang dan peristirahatan Sultan. Saat ini, Istana Siak berfungsi sebagai museum dan destinasi wisata sejarah di Provinsi Riau.
Dengan kondisi yang memprihatinkan, perlu dilakukan upaya pelestarian dan pemeliharaan untuk menjaga keutuhan bangunan dan nilai sejarahnya. Istana Siak menjadi sangat penting bagi Kabupaten Siak, baik dari segi sejarah maupun ekonomi, sehingga perhatian lebih terhadap kondisi bangunan sangat diperlukan.
Afni meminta Dinas Pariwisata untuk melihat langsung kondisi istana dan mencarikan solusi agar Istana yang menjadi kebanggaan masyarakat Siak itu tahun ini bisa di revitalisasi dan kembali seperti semula.
“Masak istana Siak kalau hujan petugasnya nampung air pakai ember, coret ajo proyek yang tak beguno, kita prioritaskan rehab Istana,” ujar Afni dalam logat melayu Siak, Minggu (8/6/2025).
Pemandangan miris itu, ia temukan langsung saat ia membawa tamu pribadinya dari jawa untuk berkunjung ke istana Siak. Ia berkeliling dan melihat kusen jendela yang keropos dimakan usia, plafon yang bocor serta cat tembok istana banyak yang terkelupas.
“Saya minta Kepala OPD dan pihak terkait lainnya, datang dan lihatlah langsung kondisi Istana sampai ke detail di dalamnya. Jangan biarkan Istana dengan kondisi begini,” kata dia.
Karena ini bukan semata soal menjaga bangunan bersejarah, Sambungnya, tapi menjaga tuah menjaga marwah.
“Ini hutang besar kita secara moral pada Tuanku Sultan, untuk menjaga bangunan yang menjadi marwah kita semua hari ini,” tegas Afni.
Afni juga minta, pada saat pembahasan Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dinas Pariwisata melakukan penyesuaian anggaran dan masukkan anggaran revitalisasi Istana Siak dan sekaligus Makam Koto Tinggi.
“Meskipun saat ini kita kesulitan anggaran, saya minta dinas terkait, saat pembahasan RPJMD nanti, masukan rehab istana dan Makam Koto, Tinggi” pintanya.
“Semoga Allah meridhoi niat baik kita semua, dan memberi kita kemudahan ditengah kesulitan. Aamiin,” tutupnya.**