LEMBAH HARAU, Haluanberantas.com – Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau menyelenggarakan kegiatan Training of Trainer (TOT) bagi para Muballigh/ah, Imam, dan Khatib se-Provinsi Riau pada Jum’at–Ahad, 20–22 Juni 2022 bertempat di Lembah Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.
Kegiatan ini diikuti oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Riau serta perwakilan dari organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah tingkat wilayah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme dakwah kader Muhammadiyah yang berorientasi pada nilai-nilai Islam berkemajuan.
Dari kalangan mahasiswa, Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Riau turut mengutus dua kader terbaiknya sebagai peserta, yakni Muhammad Raihan (Sekretaris Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman) dan M. Rizki Ali Akbar (Kader Komisariat Djasman Al Kindi).
Kegiatan TOT ini menjadi forum penting dalam membangun narasi dakwah yang inklusif, adaptif, dan responsif terhadap isu-isu kontemporer. Salah satu Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang dirumuskan adalah pelaksanaan Mudzakarah Internasional bertema “Tabligh for Human Dignity”, yang dirancang untuk melibatkan dai dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand sebagai langkah nyata internasionalisasi dakwah.
“TOT ini bukan hanya ruang pembekalan, tetapi juga penguatan komitmen dakwah kolektif lintas generasi. IMM sebagai kader ideologis Muhammadiyah siap berkontribusi aktif dalam transformasi dakwah berkemajuan, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Muhammad Raihan, Sekretaris Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman DPD IMM Riau.
Ia juga menambahkan, “Kami dari DPD IMM Riau sangat mengapresiasi dan mendukung penuh terselenggaranya kegiatan ini. Ini adalah momentum penting untuk memperkuat sinergi antara PWM dan ortom dalam bidang dakwah. Semoga kegiatan ini terus berkelanjutan hingga tingkat global, sebagaimana yang direncanakan dalam Mudzakarah Internasional ke depan.”
PWM Riau melalui Majelis Tabligh menegaskan komitmennya untuk terus melahirkan kader-kader dakwah yang tidak hanya memiliki kompetensi keilmuan dan retorika, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal dalam setiap gerakan tabligh
