Maraknya Judi, Mafia BBM, dan Ilegal Logging di Pelalawan, Aparat Diduga Tutup Mata

PELALAWAN, Haluanberantas.com – Aktivitas perjudian jenis Gelanggang Permainan (Gelper) atau kerap disebut Tembak tembak Ikan yang berada di Pesaguan, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, diduga terus beroperasi tanpa hambatan meskipun sedang dalam bulan suci Ramadan. Bahkan, keberadaannya disebut-sebut mendapat perlindungan dari oknum aparat berbaju cokelat.

Padahal, Kapolri telah menginstruksikan seluruh jajaran kepolisian untuk memberantas segala bentuk perjudian tanpa pandang bulu. Namun, perintah tersebut tampaknya tidak diindahkan di wilayah hukum Polres Pelalawan yang dipimpin oleh AKBP Afrizal Asri.

Alih-alih diberantas, dugaan praktik perjudian justru semakin marak dan seolah dibiarkan begitu saja. Seorang sumber yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa tempat judi Gelper di Pesaguan sudah beroperasi sejak lama dan tidak pernah ditutup.

“Kalau itu bang, sudah lama beroperasi. Tidak pernah ditutup. Ya paham lah bang itu, mungkin ada setoran ke oknum dan bekingan,” ujar sumber kepada media, Jumat (28/3/25).

Selain perjudian, wilayah ini juga dikenal dengan maraknya praktik ilegal lainnya seperti mafia minyak BBM dan ilegal logging yang masih beroperasi bebas tanpa tindakan tegas dari aparat penegak hukum.

Menurut warga sekitar, aktivitas perjudian ini telah meresahkan masyarakat. Selain mengganggu ketertiban umum, praktik ini juga dikhawatirkan membawa dampak negatif, terutama bagi generasi muda.

“Jangan sampai nanti anak-anak kita jadi korban dari pembiaran ini,” ujar salah satu warga yang tak ingin disebutkan namanya.

Lebih lanjut, warga juga menyoroti lemahnya pengawasan aparat penegak hukum terhadap berbagai praktik ilegal lainnya.

“Seharusnya Kapolres memberantas semua bentuk pelanggaran hukum di Pelalawan ini, baik itu judi, mafia BBM, maupun ilegal logging. Tapi nyatanya, tidak ada tindakan tegas. Kalau memang Kapolres tidak mampu menertibkan wilayah hukumnya, lebih baik mundur saja daripada membiarkan praktik ilegal ini terus berlangsung,” tegas sumber tersebut.

Bahkan, beberapa pihak menduga adanya permainan antara pengelola judi dan oknum aparat.

“Kalau tidak ada bekingan, tidak mungkin bisa bertahan selama ini. Apalagi sudah banyak yang tahu, tapi tetap dibiarkan,” kata seorang warga lainnya.

Upaya konfirmasi kepada Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri telah dilakukan media ini melalui pesan WhatsApp pada Sabtu (29/3/25) malam. Namun, hingga berita ini ditayangkan, pesan tersebut hanya berstatus centang dua tanpa ada jawaban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *