Yogyakarta, Haluanberantas.com – Dari lorong-lorong sempit Kota Pelajar hingga ke halaman-halaman rumah di Kotabaru, harapan tentang ketersediaan pangan kembali tumbuh. Di tengah gejolak harga dan tekanan ekonomi yang terasa di setiap rumah tangga, Perum Bulog Kanwil Yogyakarta meluncurkan Program Penyaluran Bantuan Pangan bagi Penerima Bantuan Pangan (PBP), Kamis (30/10/2025).
Peluncuran ini lebih dari sekadar pembagian beras dan minyak goreng. Ia adalah simbol nyata kehadiran negara dalam menjaga kesejahteraan rakyat dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Program ini merupakan bagian dari penugasan nasional, memastikan setiap keluarga memperoleh akses pangan yang layak dan tidak ada meja makan yang kosong di tengah tekanan ekonomi.
Dalam sambutannya, Pemimpin Wilayah Bulog Kanwil Yogyakarta, Dedi Aprilyadi, menjelaskan bahwa program ini dijalankan berdasarkan Surat Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 347/TS.03.03/K/10/2025 tertanggal 14 Oktober 2025 tentang Penugasan Penyaluran Bantuan Pangan Beras dan Minyakita periode Oktober–November 2025.
“Melalui program ini, pemerintah berharap dapat meringankan beban pengeluaran keluarga penerima manfaat, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi pengendalian inflasi, menjaga stabilitas harga, serta melindungi produsen dan konsumen di tengah dinamika ekonomi global,” ujar Dedi.
Secara nasional, bantuan pangan ini menyasar 18.277.083 PBP, masing-masing menerima 10 kilogram beras dan 2 liter minyak goreng untuk dua bulan distribusi (Oktober–November 2025). Di Daerah Istimewa Yogyakarta, 328.770 PBP mendapatkan alokasi berdasarkan data By Name By Address (BNBA) Tahun 2025 dari Bapanas.
Dedi menegaskan, Bulog Yogyakarta berkomitmen menyalurkan bantuan secara tertib, transparan, dan tepat sasaran, agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat yang berhak.
“Kami berharap bantuan pangan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menjadi simbol nyata kehadiran negara dalam menjaga kesejahteraan rakyat,” kata Dedi.
Acara peluncuran di Kotabaru dihadiri sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DIY, Kepala Dinas Sosial Provinsi DIY, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Dandim 0734 Kota Yogyakarta, Kapolres Kota Yogyakarta, Panewu Gondokusuman, dan Mantri Pamong Praja Kotabaru.
Kolaborasi lintas sektor ini menegaskan bahwa pangan bukan sekadar komoditas, tetapi hak dasar setiap warga negara. Melalui langkah konkret seperti ini, Bulog Yogyakarta memperkuat posisinya sebagai garda terdepan dalam menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan keadilan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat.**







