Pekanbaru, Haluanberantas.com – Gelombang suara dari kader muda mulai menguat di tubuh Partai Golkar, di Riau, Angkatan Muda Satkar Ulama Indonesia (AMSI) Riau menyuarakan keresahan atas langkah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar yang menunjuk Ahmad Doli Kurnia sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Riau menggantikan Syamsuar.
Bagi AMSI Riau, keputusan itu bukan sekadar penunjukan administratif, melainkan cerminan pola intervensi yang dinilai mengabaikan semangat kaderisasi dan konsolidasi di tingkat daerah.
Ketua AMSI Riau, Yudi Utama Riau, menilai DPP seharusnya lebih arif dalam membaca dinamika internal partai di daerah.
“Lahirnya pemimpin partai seharusnya berangkat dari proses konsolidasi akar rumput, bukan keputusan sepihak dari pusat. Jika pola seperti ini terus dibiarkan, semangat juang dan loyalitas kader bisa terkikis,” ujarnya di Pekanbaru, Senin (3/11/2025).
Menurut Yudi, Golkar sebagai partai besar dengan sejarah panjang mestinya menjadi pelopor dalam menjaga tradisi kaderisasi yang demokratis dan partisipatif.
“Kami menghormati kewenangan DPP, tetapi kader di daerah juga perlu diberi ruang untuk menentukan arah dan masa depan partainya sendiri. Terlebih, Syamsuar bukan sosok baru, beliau telah mengabdi lebih dari 45 tahun untuk Partai Golkar,” tambahnya.
Ia menilai, penunjukan Plt tanpa komunikasi terbuka menimbulkan kesan bahwa suara kader diabaikan.
“Langkah seperti ini bisa mengganggu proses konsolidasi partai di Riau. Jika militansi kader melemah, bukan tidak mungkin akan muncul kekecewaan bahkan perpecahan internal,” tegasnya.
AMSI Riau pun mendorong DPP Golkar agar membuka ruang dialog dan musyawarah yang sehat demi menjaga soliditas partai di daerah.
“Kami berharap DPP dapat mengembalikan marwah kaderisasi daerah. Golkar akan kuat bila kadernya merasa dihargai, bukan diarahkan dari atas,” tutup Yudi.**
