PEKANBARU, Haluanberantas.com – Kampus mengajar merupakan bagian dari Program Merdeka. Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang melibatkan partisipasi mahasiswa di setiap kampus dari latar belakang pendidikan yang berbeda untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar serta mengembangkan diri melalui aktivitas di luar perkuliahan.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Riau (FKIP UMRI) berkesempatan mengikuti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Angkatan 6 di UPT SD NEGERI 004 PULAU, Pulau, Kec. Bangkinang.

Siti Nurul Laili Azizah mahasiswa semester 5 Prodi Pendidikan IPA UMRI serta bersama 4 rekan MBKM saya yaitu Khairunisa Masitoh, Rezka Fitriana, Atika Aulia Rahma mahasiswa semester 5 dari Prodi Hubungan Masyarakat UMRI dan Muhammad Zamzuri mahasiswa semester 7 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UIR. Pelaksanaan MBKM dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bapak Rezki, M.Pd (Dosen Pendidikan Jasmani UIR), serta ibu Rina Fabriana, M.Pd selaku kepala sekolah di UPT SD NEGERI 004 PULAU, Pulau, Kec. Bangkinang. Senin, (14 Agustus 2023).

Pulau, Kec. Bangkinang, 14 November 2023 telah dikerjakan program kerja ecobrick di UPT SD NEGERI 004 PULAU yang terletak di JL. K.H.M. NURMAHYUDIN, Pulau, Kec. Bangkinang, kab. Kampar, Prov. Riau.
Program kerja ecobrick sendiri merupakan salah satu dari komponen pelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim. Program kerja ecobrick merupakan inisiatif yang melibatkan pengumpulan dan penggunaan botol bekas (ecobrick) sebagai solusi mengelola limbah plastik. Ecobrick sendiri adalah botol bekas yang diisi dengan limbah plastik non-organik atau kain perca hingga berat dan kokoh.
Pembuatan ecobrick ini, kami Tim Kampus Mengajar Angkatan 6 UPT SD NEGERI 004 PULAU dibantu oleh siswa/i pada sabtu pagi, siswa berkumpul di halaman sekolah dengan membawa barang-barang yang dibutuhkan yaitu: botol bekas, gunting dan sampah plastik atau kain perca. Kemudian siswa/i menggunting sampah plastik atau kain perca menjadi bagian-bagian kecil kemudian dimasukkan kedalam botol hingga penuh dan berat. Selanjutnya, Tim Kampus Mengajar Angkatan 6 merangkai botol-botol dengan isolasi menjadi bentuk persepsi panjang dan lingkaran dikarenakan kami ingin membuat ecobrick ini menjadi kursi atau meja.

Manfaat utama dari pembuatan ini tentu datang dari aspek pengelolaan limbah plastik. Dimana dibanding membuang, membakar atau menimbun sisa-sisa plastik yang berpotensi menjadi faktor pencemaran alam, akan lebih bermanfaat sisa-sisa plastik tersebut menjadi material pembentuk Ecobrick.