Pabrik Produksi Rokok H&D dan OFO Ilegal di Komplek Mega Jaya Industrial Park Kebal Hukum, APH Dinilai Tutup Mata

Batam, Haluanberantas.com – Pabrik Produksi rokok H&D dan OFO yang diduga ilegal tanpa pita cukai di Kota Batam semakin aman dan nyaman berproduksi serta tak tersentuh hukum. Seperti perusahan yang dikabarkan PT. Adhi Mukti Perkasa yang berada di Komplek Mega Jaya industrial Park, Kecamatan Batam Kota, yang diduga memproduksi Rokok H&D dan OFO tanpa Pita Cukai. Rabu (26/2/24).

Selain tanpa pita cukai, perusahaan parbrik produksi rokok H&D dan OFO tersebut diduga keras tidak mengatongi Izin.

Hal ini terungkap ketika media ini melakukan investigasi di lokasi Pabrik Produksi rokok H&D dan OFO di Komplek Mega Jaya industrial Park, Kecamatan Batam Kota. Beberapa nasumber dan juga karyawan di lokasi mengakui bahwa Pabrik tersebut memproduksi rokok H&D dan OFO dan sudah lama berjalan.

“Iya benar, setahu saya itu memproduksi rokok H&D dan OFO Pak, “ungkap sumber yang juga karyawan di Perusahaan Pabrik Produksi roko tersebut.

Ironisnya, meski telah beroperasi sekian tahun, hingga sampai sekarang, pabrik produksi rokok H&D dan OFO yang diduga tanpa pita cukai dan tidak mengatongi izin tersebut tidak tersentuh hukum.

Hal ini terkesan ada pembiaran dari aparat penegak hukum, pasalnya hingga sekarang oknum pengusaha ilegal tersebut tidak tersentuh hukum.

Sementara, Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia telah mengeluarkan larangan produksi rokok tanpa pita cukai di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Free Trade Zone) Batam, Bintan, Tanjungpinang dan Karimun (BBK). Namun kenyataannya hingga sekarang, produksi rokok tanpa pita cukai semakin beredar luas di Kepulauan Riau. Seperti PT. Adhi Mukti Perkasa yang berada di Komplek Mega Jaya industrial Park, Kecamatan Batam yang memproduksi rokok tanpa pita cukai.

Atas pelanggaran hukum diatas, media ini melakukan konfirmasi kepada manajemen perusahaan PT. Adhi Mukti Perkasa yang diduga memproduksi rokok H&D dan OFO tanpa Pita Cukai serta tidak mengatongi Izin, melalui Humas Rosano. Namun hingga berita ini diterbitkan belum kunjung ada jawaban lebih memilih Bungkam meski pesan media telah dibaca olehnya. (ZAI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *