Bank Sampah Bekerjasama dengan Bank Jatah Untuk Membantu Masyarakat yang Membuang Sisa-Sisa Penggorengan Dapat Dijual di Bank Sampah

PEKANBARU, Haluanberantas.com – Bank Sampah Unilak menjadi kampus pertama di Riau yg memberikan solusi bagi mereka yang tidak mampu secara Ekonomi tetapi ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S1, Selasa (25/06/2024).

Program bayar uang kuliah dengan sampah sudah dirancang sejak tahun 2022, dimana mahasiswa bisa menabung sampahnya di bank sampah Universitas Lancang Kuning (Unilak), nantinya sampah tersebut akan ditimbang dan dihargai sesuai dengan jenisnya, setelah 6 bulan ditabung dan diakumulasikan maka bank sampah Unilak mencairkan tabungan mahasiswa tersebut dan langsung diserahkan untuk pembayaran uang kuliah.

“Program menabung sampah ini dapat menjadi alternatif bagi mahasiswa yg tidak mampu secara finansial, mereka bisa mengumpulkan sampah non organik setiap bulan, kemudian diserahkan ke bank sampah Unilak untuk ditabung, “ujar Ketua Bank Sampah Prama Widayat.

Bank sampah Unilak berdiri sejak tahun 2021 memiliki lebih dari 100 nasabah yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, dosen dan masyarakat umum.

Awalnya terbangunnya Bank Sampah dari kepedulian dosen Fakultas Ekonomi : Prama Widayat, Sri Maryanti dan Nurhayani Lubis, melihat sampah yang ada disekitar kampus dan juga Kota Pekanbaru. Sehingga perlu dilakukan usaha strategis, salah satunya dengan membentuk bank
sampah. Maka diawali dengan sosialisasi Bank Sampah di Kelurahan Umban Sari pada tanggal 15 Oktober 2019 dengan melibatkan mahasiswa Universitas Lancang Kuning.

Tahun 2024 ini bank sampah Unilak Bekerjasama dengan Bank jatah untuk menabung minyak jelantah, dimana sebelumnya hanya sampah non organik yg ditabung, untuk tahun 2024 ini sudah bisa menabung minyak jelantah atau minyak sisa-sisa penggorengan.

Adapun program kerja bank sampah ini yaitu :
1. Mengajak masyarakat memilih dan menabung sampah.
2. Membangun iklim riset yang implemtatif tentang lingkungan.
3. Melaksanakan program pengabdian yang berbasis lingkungan dan pemberdayaan
ekonomi.
4. Pembentukan TPS3R setiap kelurahan.
5. Membangun kemitraan strategis dengan para stakeholder.

Menurut ketua Prama Widayat, “bahwa ada beberapa jenis sampah akan dijadikan bahan baku industri daur ulang seperti botol bekas air mineral, kertas, kaleng, aluminium, karah dan lainnya itu akan dijual sebagai bahan baku industri daur ulang yang ada di sumatera Utara maupun ke Jabodetabek. Untuk sampah organik ini diolah menjadi pupuk kompos, “ujarnya.

“Harapan bank sampah ini bisa membawa berkah bagi siapapun karena dengan bank sampah masyarakat bisa mendapatkan pendapatan tambahan, selama ini banyak sampah yg dibuang, sekarang bisa ditabung, ditambah lagi minyak jelantah nya juga bisa ditabung. Ada lebih 40 jenis sampah yang bisa ditabung di bank sampah, itu ada list harganya semuanya, “ujar ketua Bank Sampah Prama Widayat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *