PEKANBARU, Haluanberantas.com – MN, seorang ibu rumah tangga di Kel. Tangerang Labui, Kec. Bukit Raya, Kota Pekanbaru, yang juga sekaligus pemimpin umum Media Haluanberantas.com merasa dirugikan dan namanya dicemarkan akibat dugaan penggerebekan tanpa bukti yang diduga dilakukan oleh KN, oknum ketua RT 04/RW 02 setempat. Kejadian ini terjadi pada Kamis (4/1/24) sekitar pukul 22.00 WIB, ketika MN dan suaminya sedang diluar kota.
Kronologis dugaan penggerebekan tersebut bermula dari informasi yang diberikan oleh KN selaku ketua RT kepada oknum petugas ronda malam dan pemuda setempat, mengklaim bahwa abang kandung MN sering membawa perempuan ke rumah MN.
Tanpa izin dari MN selaku pemilik rumah dan pada saat MN tidak berada di rumah, KN diduga memerintahkan oknum petugas ronda malam, pemuda setempat, termasuk dua orang yang diduga anak dibawah umur, untuk menggerebek rumah milik MN.
Ironisnya, pada dugaan penggerebekan itu, ketua RT tidak ikut serta namun hanya memerintahkan petugas jaga malam saja.
Atas kejadian ini, MN selaku pemilik rumah dengan tegas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap tindakan ketua RT tersebut. Saat penggerebekan, hanya abang dan anaknya yang berusia 9 tahun yang berada di rumah. Ironisnya, tidak ditemukan perempuan sesuai dengan tuduhan KN. Dia menyebut, jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada malam itu siapa yang bertanggung jawab.??
“Mereka ketok pintu, dan masuk dalam kamar saya, mereka tidak izin dulu sama saya, main grebek rumah orang saja. Saat penggerebakan kebetulan saya diluar kota dan yang ada dirumah itu abang kandung saya dan anak saya umur 9 tahun, ” Jelas MN, Selasa (9/1/24).
Ironisnya, kata MN, Setelah dilakukan penggerebekan tidak ditemukan perempuan didalam rumahnya seperti yang ditudingkan oleh KN tersebut.
Meskipun tiga kamar, samping rumah, dan dapur diperiksa, tidak ada bukti yang mendukung tuduhan tersebut. MN merasa malu di hadapan warga dan keluarganya di kampung, yang sudah mendengar insiden tersebut dan merasa marah.
MN mengecam KN dan pihak yang terlibat dalam penggerebekan itu. MN meminta pertanggungjawaban atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baiknya. Sampai hari ini, diduga tidak ada itikad baik atau permintaan maaf dari ketua RT.
Sebuah peristiwa yang mengguncang kehidupan MN, memaksa untuk mencari keadilan melalui jalur hukum yang ada di Provinsi Riau.
“Saya minta pertanggungjawaban dari Ketua RT dan juga kepada pemuda yang mengerebek rumah saya tanpa bukti malam itu,” ujar MN, seraya menyebutkan kemungkinan melaporkan kejadian ini kepada aparat penegak hukum.
“Mereka sudah fitnah dan cemarkan nama saya, maka hal ini akan saya laporkan ke penegak hukum. Saya minta agar mengembalikan nama baik saya di sini dan di kampung halaman, “tegasnya.
Terpisah, dikonfirmasi kepada KN selaku ketua RT 04/RW 02 membenarkan kejadian tersebut. Namun KN menyebut, itu bukan penggerebekan tapi hanya di lakukan pengecekan.
KN menjelaskan, selama ini ada beberapa warga melaporkan bahwa di dalam Rumah MN kerap dibawa perempuan oleh abang MN. Atas informasi itu, kata KN, dirinya meminta tolong kepada petugas ronda jaga malam agar rumah MN tersebut di awasi.
“Itu bukan digerebek bang. Saya hanya minta tolong ke petugas untuk mengawasi rumah itu. Dan petugas pun dah izin kepada abang MN yang ada dirumah pada malam hari itu. Tak ada tujuan grebek, itu hanya di awasi dan dicek saja, “kata KN.
KN mengakui bahwa pada malam itu memang benar tidak ada perempuan yang dibawa abangnya MN didalam rumah itu, seperti laporan dari Warga Selama ini. Ia menyebut, mungkin segelintir warga saja yang tidak senang sehingga terjadilah mis komunikasi.
“Terbukti tidak ada bang perempuan seperti yang dilaporkan warga kepada saya selaku ketua RT. Jadi, saya dah umumkan juga bahwa itu tidak benar dan tidak ada perempuan dalam rumah MN, hanya mis komunikasi saja” ujarnya.
Dirinya selaku ketua RT akan menjumpai MN menjelaskan permasalahan tersebut, dan akan minta maaf pada MN atas peristiwa itu.
“Kemarin saya berencana jumpa MN tapi MN sudah pergi. Nanti sore saya jumpailah mereka bang bahwa itu bukan grebek tapi sedikit ada mis komunikasi, jika nnt kami salah kami minta maaf kepada MN. Nanti sore saya dan petugas nya kami jumpai MN bang biar masalah ini selesai, “janjinya.
Sementara itu, MZ selaku suami dari MN tidak terima atas pernyaatan ketua RT alias KN tersebut. MZ menyebutkan bahwa kejadian itu bukan hanya mengawasi tapi itu menggerebek.
“Apa pula mengawasi itu. Saya dah tanya kepada salah satu dari petugas itu kemarin dan dia mengaku bahwa pk RT suruh dia gerebek rumah saya bukan bahasa mengawasi. Saat saya tanya kepada pemuda itu menyampaikan kepada saya “Saya disuruh pak RT grebek, kata pak RT ada perempuan dirumah abang, itu A1 kata pak RT sama saya, makanya kami gerebek, dan kami cek dalam kamar semua tapi perempuan yang dibilang pak RT yang A1 ada dalam ruamh itu tak ada ternyata, “ujar MD, menirukan perkataan salah satu petugas ronda jaga malam yang ikut serta menggerebek rumahn MN malam itu.
Terakhir, MD dan istrinya serta iparnya akan berencana melaporkan kejadian itu kepada penegak hukum.
“Rencana nanti kami laporkan. Ini sudah jelas mencemarkan nama baik kami disini dan juga nama baik kami dikampung sudah jelek, “tegas MD.
KEND ZAI.